Lirik Kalender, oh Udah akhir Desember lagi, udah hampir awal tahun lagi.
Dimana-mana semua orang sedang membicarakan Resolusi di tahun mendatang, sedangkan saya malah galau sendiri. Kok galau?
Inget resolusi2 tahun2 yang lalu. Dan masih banyak yang belum terealisasikan, membuat saya malu untuk menambahkan kembali catatan-catatan untuk garis kehidupan saya sendiri.
Bukannya ngga mau mikir, tapi kalau hanya sekedar berfikir keras menentukan masa depan, mencatatnya di dinding kamar, lalu akhirnya hanya terkulai begitu saja UNTUK APA??
Saya rasa ada yang salah dalam diri saya ataupun cara saya mewujudkan apa-apa yang seharusnya saya wujudkan.
Untuk itu saya mulai melirik-lirik kembali setiap catatan-catatan resolusi saya dari hari ke hari, bulan ke bulan, ataupun tahun ke tahun. Pasti ada yang salah dari semua itu, padahal isinya sudah nyaris sempurna, tentang mimpi2 saya dari sekarang sampai beberapa tahun mendatang, keinginan, langkah-langkah, sampai tokoh2 inspirasi. tiba-tiba mata saya tertuju pada kata-kata 'tokoh-tokoh inspirasi' , sepertinya saya merasa permasalahan yang selama ini ada pada penekanan kata-kata ini.
Saya terlalu terinspirasi oleh banyak orang, terlalu menginginkan hal-hal seperti kebanyakan orang, ingin sukses seperti tokoh ini, ingin baik sebaik orang itu, ingin pintar seperti orang ini, ingin bahagia seperti orang itu. Sehingga batas-batas dan standarisasi yang harus saya tempuh mungkin tidak sesuai dengan batas kemampuan dari diri saya sendiri. Ya, bahkan mungkin saya belum mengenal diri saya sendiri.
Poin intinya adalah saya harus lebih mengenal diri sendiri, bahwa batasan bahagia saya, dan orang lain berbeda, batas kesuksesan saya dan orang lain mungkin berbeda dan lain sebagainya. Hal-hal semacam itu tidak bisa distandarisasikan menurut pandangan orang banyak, tapi yang mengetahuinya hanya diri sendiri, bisa jadi menjadi seniman di jalanan (red:pengamen) terlihat seperti orang yang terhina, tidak sukses, ataupun tidak punya masa depan, padahal mungkin bagi dirinya yang menjalankan ada kebahagiaan sendiri yang tidak bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada di dalam gedung2 bertingkat, memiliki mobil-mobil mewah, dll.
Jadi resolusi saya untuk tahun ini adalah, mencoba mengenal lebih jauh apa yang ada dalam diri saya seutuhnya, jadi untuk membuat resolusi-resolusi ke depannya, ngga ada lagi kata males, ngga ada lagi kata tertunda, ngga ada lagi kata goyah. Karena sesuatu yang harus saya jalankan adalah sesuatu yang benar-benar saya butuhkan, keluar dari diri saya sendiri, dan bukan atas pengaruh situasi atau keadaan kebanyakan. SEMANGAT!!
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung^^
_qiez'11_
Read More >>
Dimana-mana semua orang sedang membicarakan Resolusi di tahun mendatang, sedangkan saya malah galau sendiri. Kok galau?
Inget resolusi2 tahun2 yang lalu. Dan masih banyak yang belum terealisasikan, membuat saya malu untuk menambahkan kembali catatan-catatan untuk garis kehidupan saya sendiri.
Bukannya ngga mau mikir, tapi kalau hanya sekedar berfikir keras menentukan masa depan, mencatatnya di dinding kamar, lalu akhirnya hanya terkulai begitu saja UNTUK APA??
Saya rasa ada yang salah dalam diri saya ataupun cara saya mewujudkan apa-apa yang seharusnya saya wujudkan.
Untuk itu saya mulai melirik-lirik kembali setiap catatan-catatan resolusi saya dari hari ke hari, bulan ke bulan, ataupun tahun ke tahun. Pasti ada yang salah dari semua itu, padahal isinya sudah nyaris sempurna, tentang mimpi2 saya dari sekarang sampai beberapa tahun mendatang, keinginan, langkah-langkah, sampai tokoh2 inspirasi. tiba-tiba mata saya tertuju pada kata-kata 'tokoh-tokoh inspirasi' , sepertinya saya merasa permasalahan yang selama ini ada pada penekanan kata-kata ini.
Saya terlalu terinspirasi oleh banyak orang, terlalu menginginkan hal-hal seperti kebanyakan orang, ingin sukses seperti tokoh ini, ingin baik sebaik orang itu, ingin pintar seperti orang ini, ingin bahagia seperti orang itu. Sehingga batas-batas dan standarisasi yang harus saya tempuh mungkin tidak sesuai dengan batas kemampuan dari diri saya sendiri. Ya, bahkan mungkin saya belum mengenal diri saya sendiri.
Poin intinya adalah saya harus lebih mengenal diri sendiri, bahwa batasan bahagia saya, dan orang lain berbeda, batas kesuksesan saya dan orang lain mungkin berbeda dan lain sebagainya. Hal-hal semacam itu tidak bisa distandarisasikan menurut pandangan orang banyak, tapi yang mengetahuinya hanya diri sendiri, bisa jadi menjadi seniman di jalanan (red:pengamen) terlihat seperti orang yang terhina, tidak sukses, ataupun tidak punya masa depan, padahal mungkin bagi dirinya yang menjalankan ada kebahagiaan sendiri yang tidak bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada di dalam gedung2 bertingkat, memiliki mobil-mobil mewah, dll.
Jadi resolusi saya untuk tahun ini adalah, mencoba mengenal lebih jauh apa yang ada dalam diri saya seutuhnya, jadi untuk membuat resolusi-resolusi ke depannya, ngga ada lagi kata males, ngga ada lagi kata tertunda, ngga ada lagi kata goyah. Karena sesuatu yang harus saya jalankan adalah sesuatu yang benar-benar saya butuhkan, keluar dari diri saya sendiri, dan bukan atas pengaruh situasi atau keadaan kebanyakan. SEMANGAT!!
Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung^^
_qiez'11_
Postingan
